Imbas Corona, Penjualan Bahan Pokok Alami Penurunan

- Advertisement - Pfrasa_F
(Foto/Dinamika)

Medan, Dinamika Online –  Sejumlah pedagang tradisional yang berlokasi di pasar Sambu Medan akui alami penurunan penjualan hingga sepinya pembeli. Hal tersebut merupakan imbas dari dampak Covid-19, Rabu (3/2).

Salah satu pedagang yang bernama Asnidar mengatakan sejak pandemi, penjualan tidak stabil hingga mengakibatkan beberapa harga bahan pokok naik turun. “Dibandingkan sebelum pandemi, lebih jatuh sekarang. Cabai sekarang lagi turun jadi 28 ribu per kilo karena tidak ada yang beli sementara barang banyak. Kemarin sewaktu awal tahun sempat 80 ribu,” tuturnya.

Ia juga menuturkan penyebab naik turunnya harga selama pandemi dikarenakan banyaknya pasokan barang tetapi pembeli tidak ada. “Ya tergantung pemasokan barang, kalau pas banyak barang mahal, kalau pas barang tidak ada ya murah. Kadang ada juga yang beli, kadang ya kayak ginilah,” sambungnya.

Hal senada juga diutarakan Siburian, pedagang sayur yang sudah berdagang sejak 20 tahun lamanya. Ia mengatakan bahwa masa Corona adalah masa tersulitnya dalam berdagang. “Tidak seperti dulu, sekarang tidak ada orang beli. Kadang sampai tiga hari, kalau sudah gitu ya di jual murah. Masa Corona inilah yang paling sulit. Selama Corona ini tidak ada orang ke pajak. Orang-orang takut. Dulu waktu awal-awal Corona mana ada orang datang. Dulu kalau beli cabai diantar ke rumah, semuanya diantar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Siburian berharap pandemi bisa segera berakhir sehingga perekonomian pulih kembali. “Ya gimanalah, namanya udah tua. Sehat-sehat sajalah biar bisa jualan. Ya pandemi cepat berakhir dan perekonomian kembali pulih,” harapnya.

Salah seorang pembeli bernama Yusnaili Budianti memberikan pandangannya terhadap kondisi saat ini. “Sebagai ibu rumah tangga, bisa dikatakan sangat berpengaruh dengan kondisi ini. Harga tersebut kita hadapi dengan sikap dewasa yang tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga. Harus kuat sebagai orang dewasa dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi termasuk harga yang tidak stabil di pajak. Harus disiasati dengan cara menghemat pemakaian,” tutupnya.

Reporter : Ninda Azzahratunnisa Hasibuan dan Amita

Editor      : Ayu Wulandari Hasibuan

- Advertisement -

Share article

Latest articles