Berdakwah sambil bersosialisasi, Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) gelar Hari Internasional bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 12 September 2023 di depan gedung Prof. Drs. H. Harun Harahap.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antar tiga organisasi, yaitu USIM sebagai penyelenggara utama, Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI) Kota Medan sebagai perantara dengan pihak ketiga yaitu HMJ BPI, yang di mana sebagai tuan rumah kegiatan kali ini.
Terdapat dua rangkaian kegiatan dalam acara tersebut. Dimulai dengan kegiatan Seminar Internasional pada jam 09.00–12.00 WIB di aula Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), dilanjut dengan kegiatan berbagi pakaian melayu Malaysia gratis pada jam 14.00–17.00 WIB di kampus II UIN SU Pancing.
Baca Juga: Masjid Al-Musannif UIN SU Sudah Beroperasi
Pada kegiatan seminar turut mengundang beberapa pemateri yakni Norohadatul Aisy Zubaidah dan Nurul Nabihah dari Malaysia, Muhammad Zakiyussyarif dan Hamdi Al-Hafidz, S.Sos. dari Indonesia.
Wakil Direktur USIM menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk diskusi dakwah sekaligus mempererat silaturahmi. “Kita buat untuk diskusi dakwah. Selain itu kita juga mau mengeratkan hubungan antar sesama global, yang di mana di sini kami pilih Kota Medan, tepatnya di UIN SU. “So, di sini kami mau menyampaikan dakwah kami, sembari kami bisa berbuat amal sambil bersosialisasi,” kata Farah Liyana.
Kegiatan ini juga menjadi tempat diskusi bersama untuk saling bertukar cerita, cara, dan metode dakwah, dengan harapan UIN SU bisa menjadi lebih baik . Dengan mengangkat tema “Dakwah Santai, tapi Sampai”. Seminar internasional yang dilaksakan tersebut berlangsung dengan sambutan antusias dari peserta. Seperti yang dirasakan oleh salah satu mahasiswa baru jurusan BPI, Zaitun Azzahra.
“Kesannya senang sekali bisa ikut serta menjadi peserta dalam kegiatan ini, banyak sekali ilmu tentang dakwah yang saya dapat, sehingga saya bisa tahu bagaimana cara berdakwah di zaman modern seperti sekarang. Selain itu, juga bisa mendapat pembelajaran bahwa dalam berdakwah kita harus sabar dan tawakal. Bonusnya saya bisa mendapatkan teman baru yang bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari Malaysia,” ungkapnya.
Setelah acara seminar selesai, rangkaian kegiatan dilanjut dengan berbagi pakaian melayu gratis yang disambut dengan borbondong-bondong mahasiswa untuk mencoba pakaian yang disediakan panitia. Ketua PKPMI Kota Medan mengatakan bahwa rangkaian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan budaya melayu Malaysia.
“Dilakukan berbagi pakaian gratis karena ini merupakan baju melayu asli Malaysia, jadi kami mau menunjukkan beginilah budaya melayu asli yang khas dari Malaysia. Laki-lakinya dengan songket dan perempuannya dengan baju kurung,” kata Muhammad Fazlil.
Imam Syahroni, Ketua HMJ BPI mengatakan bahwa acara ini merupakan perdana yang ingin terus dilanjutkan dengan harapan lebih banyak lagi peserta yang berhadir untuk menyukseskan acara.
“Kegiatan seperti ini memang perdana kita lakukan, namun besar harapan kita ke depannya akan diadakan lagi dengan acara yang lebih besar dari ini,” ungkapnya.
Farah Liyana menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi pelopor untuk menyalurkan niat baik dengan berdakwah lintas negara, dimulai dari Indonesia dan Malaysia terlebih dahulu. Selain bisa memperkuat dakwah yang ada di negara masing-masing, sembari juga menjadi ajang saling berbagi akan budaya dan keunikan negara yang dimiliki.
“Harapannya kegiatan ini bisa menjadi pelopor awal untuk bisa memajukan dakwah di antar dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia, sekaligus memperkenalkan budaya dan keunikan negara yang dimiliki,” tutupnya.
Baca Juga: Selamat Datang Mahasiswa Biasa di Kampus yang Biasa-Biasa Saja
Reporter: Aulia Ramadani Pane dan Fahira Rahmah Hani
Editor: Kauria Rawia
