Puncak Tangke Tabu menjadi pilihan yang tepat sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi wisatawan. Taman wisata yang bertempat di Jalan Jaranguda, Sempajaya, Kecamatan Berastagi ini memiliki suasana yang unik dan cukup nyaman sebagai destinasi menenangkan pikiran. Udaranya tetap sejuk meski sinar matahari terasa terik di atas kepala, rasanya begitu mendukung pengunjung untuk betah berlama-lama berada di sekitaran pohon pinus di dalam sini.
Kala itu, nama “Puncak Tangke Tabu” merupakan nama yang sudah lama dikenal warga setempat untuk wilayah tersebut. Tabu artinya labu, yang merupakan representasi sebuah patung labu sebagai ikon yang terletak di dalam taman. Tempat ini buka setiap hari dengan harga yang cukup terjangkau, yakni Rp5.000,00. Ditujukan untuk semua kalangan usia, Bermacam fasilitas seperti outbound, tenda, kursi, tikar, karaoke, foodcourt, kamar mandi, serta musala bisa ditemui dengan mudah di lokasi ini.
Puncak Tangke Tabu memang terlihat begitu menarik. Saat penulis berkunjung ke sana, taman yang didominasi pohon pinus ini sangat ramai. Padahal, sudah terbilang bukan momen liburan lagi. Saking ramainya, lapangan-lapangan yang datar sudah habis ditimpahi tikar dari pengunjung yang sedang berekreasi. Rombongan keluarga yang tengah berkumpul, anak-anak muda, bahkan pasangan-pasangan dari yang muda sampai tua menjadi kesan pertama saat melintasi jalan demi jalannya.
Saat itu, Maulida bersama dengan temannya yang tengah bersantai, memiliki kesan yang baik saat mengunjungi tempat yang baru pertama kali mereka datangi ini. Mereka mengaku baru mengetahui tempat ini dari salah satu media sosial pada pagi hari di hari yang sama, yang kemudian langsung dieksekusi untuk sekadar jalan-jalan. Mereka terkagum dengan harga masuknya yang murah dan sangat cocok di kantong mahasiswa. Dan juga menyoroti perihal tidak adanya pemalakan seperti di tempat-tempat wisata lainnya.
“Tempat ini asik. Lokasinya lebih asri, adem, dan lebih enak dari beberapa tempat yang lain. Tempatnya bersih, dan yang menjadi poin utama itu tidak ada pemalakan. Harganya worth it untuk mahasiswa, enak juga untuk liburan keluarga,” tutur gadis berjilbab merah jambu yang mengaku akan merencanakan jadwal selanjutnya untuk kembali lagi ke Puncak Tangke Tabu.
Di sisi lain, Handi dan Monica, pasangan kekasih yang sedang menikmati suasana, merasa sedikit kecewa dengan kunjungan pertamanya ini. Mereka berpikir bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dan ditata kembali agar lebih nyaman.
“Sejauh ini oke, tapi karena ramai jadi susah cari tempat, dan tanah nya juga tidak rata gitu. Harga masuknya juga kurang worth it karena fasilitas di dalam seperti pondok, tikar, dan lainnya masih perlu disewa,” kata Monica yang kemudian dilanjut oleh Handi, “Kalaupun sekiranya harga masuk naik dari Rp5.000,00, mungkin bisa dialihkan ke fasilitas,” imbuhnya.
Terakhir, pengakuan dari seorang kepala keluarga yang sudah lebih dari sepuluh kali menghampiri Puncak Tangke Tabu. Menurut Zulfarnian, tempat ini jauh lebih ramai dari pertama kali ia datangi pada dua tahun lalu. Ia juga mengamati banyak pembaruan di sini, seperti pondok, bunga-bunga taman, dan lain sebagainya. Menurut Zulfar, Puncak Tangke Tabu memiliki harga yang standar untuk sebuah tempat rekreasi. Menurutnya lagi, tempat ini cocok untuk anak-anak bermain karena tidak terlalu curam. Dengan beberapa kali kunjungannya ke wisata satu ini, ia menobatkan tempat ini sebagai tempat santai, bermain-main, dan cocok untuk healing.
Terlepas dari berbagai pandangan para pengunjung yang sifatnya subjektif, tempat ini memiliki suasana yang cukup tenang untuk merelaksasi pikiran. Lokasinya yang tidak terlalu jauh menjadi nilai tambahan mengapa tempat ini selalu ramai. Minimal sekali dalam seumur hidup, pemandangan yang indah pun tidak terlewat sehingga sangat cocok sebagai destinasi wisata.
Reporter : Fathurrahman dan Rika Wulandari
Editor : Kauria Rawia
