Konferensi Penyiaran Indonesia dan Museum Penerangan Gelar Lokakarya dan Pameran

- Advertisement - Pfrasa_F

    (Foto: Dok. Dinamika)

Medan, Dinamika Online–Konferensi Penyiaran Indonesia dan Museum Penerangan menggelar Lokakarya dan Pameran dengan topik, “Industri Penyiaran dan Perubahan Dunia” pada Selasa, 25 Juli 2023. Kegiatan ini berlangsung pukul 09.00 WIB di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU). 

Turut mengundang tiga pembicara di bidang penyiaran, yaitu  Dr. Usman Kansong, S.Sos., M.Si. selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Drs. Muhammad Syahrir, M.Ikom. selaku Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumut, dan Dr. Phil. Ichwan Azhari selaku Dosen Universitas Negeri Medan (Unimed). 

Usman Kansong mengatakan bahwa Analog Switch-Off (ASO) sudah berjalan dan posisi penonton relatif sama dengan sebelumnya. Selain itu, revisi UUD penukaran tentang kebijakan TVRI akan diubah menjadi media publik atau TV pemerintah. 

Baca Juga: Bank Indonesia Laksanakan Pembukaan FES Sumatra 2023

“Analog Switch-Off (ASO) sudah berjalan dan posisi penonton relatif sama dengan sebelumnya, walau sempat terjadi penurunan penonton saat peralihan siaran TV analog menjadi siaran TV digital. Selain itu, yang harus direvisi, yaitu UUD penyiaran, kebijakan TVRI akan diubah menjadi media atau TV publik, bukan lagi TV pemerintah,” katanya. 

Lebih lanjut, Dr. Phil. Ichwan Azhari mengungkapkan bahwa kehadiran Pers di Medan berawal saat mereka membawa teknologi pada masa Belanda. Kemudian, menurut masyarakat tradisional, penyiaran sudah ada sejak lama melalui kaba syair dan lainnya. 

“Pers muncul di Medan berasal dari mereka yang membawa industri mesin dengan biaya 2500 gulden saat masa Belanda, jadi pers pada masa itu cukup besar. Kemudian, dalam sejarahnya penyiaran tidak muncul sampai Jepang hadir. Namun, dalam masyarakat tradisional, penyiaran sudah ada sejak lama melalui kaba syair dan lainnya,” ungkapnya.

Icha Dheseila yang merupakan salah satu peserta mengutarakan kesannya bahwa kegiatan ini memberikan platform untuk memperluas kesadaran tentang tren terbaru terkait dengan industri penyiaran. Ia juga berharap, mendapatkan eksposur yang lebih besar melalui kegiatan industri ini.

“Kegiatan ini bisa memberikan platform untuk memperluas kesadaran tentang tren terbaru, teknologi, dan isu-isu terkini yang terkait dengan industri penyiaran. Saya berharap dengan mendapatkan eksposur yang lebih besar melalui kegiatan industri ini, bisa meningkatkan kesadaran tentang isu sosial dan lingkungan di seluruh dunia,” harapnya. 

Baca Juga: Hari Kedua PKM III Berlangsung, UIN SU Raih Juara 2 Lomba MKTIQ

Reporter : May Hasanah dan Syahda Khairunnisa

Editor     : Annisa

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles