Ketika Kehangatan Keluarga Menjadi Luka, di Mana Rasa Aman Tercipta?

- Advertisement - Pfrasa_F
Foto: Dok. Pribadi (Reporter)

Penulis: Zakiah Mardiah Nasution

“Aku tidak memiliki rumah untuk tempat kembali” kalimat tersebut sering kali terucap oleh seseorang yang merasa rumahnya tidak mencerminkan rasa peduli, nyaman, dan aman. Rumah sering kali dianggap sebagai benteng pertama bagi setiap individu, begitu pula dengan orang yang terikat di dalamnya yaitu keluarga. Bayangan sebuah keluarga umumnya memiliki gambaran yang hangat dengan kebersamaan. Namun, tidak dapat dimungkiri di balik tirai kasih sayang itu, masih saja terkadang terselip kisah-kisah yang tragis dan memilukan.

Baca juga: Huru-Hara “Kota Para Ketua”

Baru-baru ini viral di media sosial seorang balita diduga mengalami rudapaksa oleh ayahnya sendiri. Kabar mengejutkan tersebut diungkapkan oleh seorang perempuan yang merupakan ibu kandungnya. Kisah memilukan tersebut diduga bermula saat sang ibu yang berinisial PA menitipkan korban berinisial S kepada mantan suaminya dengan inisial SN. PA mengaku anaknya mengalami hal aneh setelah kembali bersama mantan suaminya, yang mana S mengeluhkan rasa sakit di bagian alat vitalnya.

Merasa ada yang janggal, PA lantas membawa S ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan dan melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib. Atas kejadian tersebut PA mengatakan S mengalami penurusan nafsu makan, dan enggan minum lantaran merasa sakit saat buang air kecil.

Dikutip dari tvonenews.com, PA yang kesal lantaran penyelidikan yang lama pun memviralkan hal tersebut agar S mendapatkan keadilan. “Saya sudah cukup menahan untuk tidak mengungkap ke publik, tetapi proses hukum di Indonesia sepertinya tidak bisa diandalkan, maka dari itu saya memilih bersuara ke publik agar masyarakat tahu,” tulisnya di akun Instagram pribadinya.

Menanggapi hal tersebut, SN pun angkat bicara dan menyangkal tuduhan tersebut. “Saya sangat menyayangkan tuduhan yang disampaikan mantan istri saya dan langkah-langkah yang dilakukannya. Ini fitnah yang sangat keji dan telah menghancurkan harkat dan martbat saya,” katanya beberapa waktu lalu.

Tak berselang lama usai kisah tersebut viral, Polda Metro Jaya menangkap SN yang diduga melakukan rudapaksa kepada anaknya yang berusia lima tahun. Adapun saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut sebagaimana yang dikatakan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya.

“Untuk status sudah tersangka dan SN ditangkap pada 2 April 2024 dikediamannya wilayah Cilacap dengan terlebih dahulu dilakukan gelar perkara, baik penyidikan dan gelar perkara peningkatan status tersangka,” kata Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

Tidak terlepas dari kejadian tersebut, pada dasarnya sebuah keluarga penting untuk mencerminkan bebagai perspektif yang ada. Kita sebagai masyarakat juga sangat penting mengecam tindakan kekerasan dan penyalahgunaan dalam segala bentuknya, walaupun tidak semua ayah adalah pelaku kekerasan.

Adanya kasus tersebut tentu menimbulkan berbagai amarah dan kekecewaan yang besar, maka dari itu mari sama-sama kita berkomitmen untuk memperjuangkan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam memberikan dukungan kepada korban, agar mampu pulih kembali serta melakukan upaya pencegahan. Semoga keadilan dapat ditegakkan dan kasus semacam ini tidak terulang kembali.

Baca Juga: Siapkah Indonesia Cegah Kemiskinan dengan Wajah Presiden Baru Tahun 2024?

 

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles