Menyeimbangkan Kuliah dan Organisasi

- Advertisement - Pfrasa_F
Ilustrasi beroganisasi. (foto/ilustrasi/

Penulis: Siti Aisa

Bagi sebagian mahasiswa kuliah adalah tujuan utama ia masuk perguruan tinggi. Namun, bagi mahasiswa yang cinta akan organisasi ia akan berkata demikian, “Kuliah memang nomor satu namun organisasi tidak bisa di nomor duakan”. Kuliah dan organisasi sejatinya adalah dua hal yang berbeda namun tidak bagi mahasiswa yang cinta akan organisasi, mereka akan menyeimbangkan kedua hal tersebut.

Kuliah ialah sarana untuk mengasah Hard Skill maupun Soft Skill yang sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa tersebut. Sedangkan, organisasi ialah hal yang krusial dan mengambil kedudukan penting bagi mahasiswa, tetapi tetap menjadi masalah yang sama yaitu masih banyak mahasiswa yang tidak menyadari apa manfaat yang akan mereka peroleh setelah mengikuti organisasi. Dan mereka tidak menyadari bahwa organisasi juga merupakan wadah seorang mahasiswa untuk mencari ilmu sebab, di dalam perkuliahan banyak yang tidak kita dapati ilmunya melainkan di organisasi yang kita ikuti.

Baca juga: Sudahkah Kita Menjadi Lilin Kecil untuk Pendidikan?

Pada hakikatnya, masih banyak mahasiswa yang tetap berada di zona nyaman mereka dengan mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas, duduk manis di kelas, ngobrol bareng teman di kantin lalu pulang. Mahasiswa seperti ini biasa disebut dengan kuliah pulang-kuliah pulang (kupu-kupu). Tanpa mereka sadari hal itu monoton begitu saja tanpa ada warna-warni dalam kehidupan bermahasiswa, jika terjadi hal seperti ini bukan tidak mungkin bahwa mahasiswa tersebut tidak memiliki banyak relasi.

Sering kali yang menjadi faktor utama mahasiswa tersebut tidak mengikuti organisasi ialah ketidakpiawaiannya dalam mengatur waktu antara kuliah dan organisasi. Tidak dipungkiri lagi dalam perkuliahan memang menyita banyak waktu yang akan mengurangi waktu istirahat kita belum lagi ditambah tugas-tugas yang menumpuk dari setiap dosen mata kuliah. Begitupun sebaliknya, dalam organisasi juga tidak kalah banyak dalam menyita waktu kita, ditambah lagi jika organisasi tersebut mengadakan banyak acara selain menyita waktu juga menyita tenaga. Tak hanya itu, pra dan pasca acara tersebut juga menyita waktu mereka lebih lama.

Baca juga: Virus Corona Sampai ke Sumut, Benarkah?

Namun, kembali lagi kepada diri mahasiswa tersebut mampukah ia menjalani fase demi fase dalam menjadi mahasiswa yang aktif kuliah dan organisasi, pada hakikatnya mahasiswa yang cinta akan organisasi dan kuliahnya ia tidak akan menyia-yiakan waktu yang ada apalagi sekadar untuk tidur di siang hari itu mustahil bagi mereka, karena mereka memegang prinsip waktu adalah uang. Jika tidak sekarang kita lakukan, lalu kapan lagi dan kesempatan seperti ini tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.

Kuliah sebagai kewajiban utama harus berjalan dengan lancar begitu juga sebaliknya, organisasi sebagai sarana dalam mengembangkan soft skill seorang mahasiswa. Jika seorang mahasiswa dapat menjalankan dua hal tersebut bukan tidak mungkin ia lebih gampang dalam mencari pekerjaan setelah wisudahnya kelak, karena pihak perusahaan akan melihat bakat-bakat dan kemampuan serta skill yang kita miliki dan bukan tidak mungkin bakat tersebut banyak kita dapati selama berorganisasi baik formal maupun non formal.

Baca juga: Menyegerakan Menikah Itu Lebih Baik

Karena sejatinya mahasiswa ialah aset penting dalam perkembangan suatu negara, para lulusan perguruan tinggi tersebut akan bekerja di setiap lapisan masyarakat. Untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan apa yang diinginkan mahasiswa, maka mahasiswa tersebut haruslah memiliki hard skill dan soft skill. Kedua hal tersebut sangatlah berpengaruh kepada nasib mahasiswa ke depannya.

Faktor lain yang menjadi alasan mahasiswa tidak mengikuti organisasi ialah karena minimnya keuangan mahasiswa tersebut. Ya, tidak bisa di pungkiri bahwa dalam berorganisasi memang banyak atau sedikit kita akan mengeluarkan uang untuk kepentingan-kepentingan organisasi tersebut. Dan kembali lagi kepada diri mahasiswa tersebut, jika mereka ikhlas dalam menjalankannya dan penuh kesungguhan, mereka juga akan mendapatkan hikmah karena, berorganisasi juga salah satu tempat untuk menuntut ilmu.

Baca juga: Warga Sumut Lakukan Aksi Damai Tolak Pemusnahan Babi

Selain karena faktor uang, faktor lainnya ialah terkendalanya mereka dalam hal pulang kampung, karena penuhnya jadwal mereka dalam mengatur kuliah dan organisasi hingga mengakibatkan terlambatnya mereka yang ingin pulang kampung, terutama bagi mahasiswa yang menyandang status anak perantauan, di tambah lagi ia adalah mahasiswa baru yang gelora ingin bertemu keluarga masih begitu menggebu-gebu dikarenakan belum pernah pisah lama dengan keluarga mereka. Namun, kembali lagi kepada mahasiswa itu sendiri maukah ia hanya sekadar menjadi mahasiswa kuliah pulang-kuliah pulang dan stagnan begitu saja. Akhir kata, jika ada kemauan maka semuanya akan terealisasikan dengan baik.

Editor: Ayu Wulandari Hasibuan

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles