Coco: Film Animasi Disney yang Menghadirkan Pesan Mendalam

- Advertisement - Pfrasa_F
(Foto: Dok. Dinamika)
  • Tanggal rilis : 22 November 2017 (Indonesia)
  • Sutradara     : Adrian Molina, Lee Unkrich
  • Bahasa         : Spanyol, Inggris
  • Durasi           : 109 menit

Peresensi: Putri Khairunnisa Nabilah

Animasi Disney berjudul “Coco” mengisahkan tentang segumpal konflik yang menimpa keluarga Rivera. Di awal film, dikisahkan sepasang suami istri yang awalnya hidup bahagia, mulai merasakan guncangan rumah tangga. Sang  suami yang “gila” musik tak kunjung pulang ke rumah setelah pergi ke acara musik. Sejak kejadian itu, istri dan anaknya, Coco, hingga keturunannya sangat membenci musik.

Kisah berlanjut. Miguel seorang anak berusia 12 tahun tinggal bersama keluarganya di sebuah desa kecil di Meksiko. Miguel adalah cicit dari Coco. Miguel sangat mencintai musik. Namun, apalah daya keluarganya berkehendak lain. Mereka menentang keinginan Miguel untuk menjadi pemusik hebat karena trauma akan kisah sedih yang menyelimuti keluarga ini bertahun-tahun silam. Miguel mempunyai “role model” yakni Ernesto de la Cruz, ia merupakan seorang penyanyi yang sangat terkenal, 

Pada suatu hari, Miguel menemukan sebuah foto keluarga yang ia kira itu adalah de la Cruz dan menyimpulkan bahwa de la Cruz adalah kakek buyutnya yang selama ini pergi meninggalkan keluarganya. Sejak saat itu, Miguel selalu melanggar larangan keluarganya untuk bermusik karena ingin mengikuti jejak kakek buyutnya, de la Cruz, yang dikenal sebagai pemusik hebat.

Baca Juga: Ketika Berhenti di Sini: Merelakan atau Mengikhlaskan?

Tak putus asa, ia berusaha meminjam secara diam-diam gitar de la Cruz yang dipajang di sebuah museum. Namun, sangat di sayangkan ia mencoba mencuri gitar itu tepat saat hari kematian (Día de los Muertos) tiba. Akibat kecerobohannya, ia terjebak di Land of the Dead atau dunia kematian. Hal itu terjadi karena ia  berusaha mencuri barang orang yang sudah mati. Di Land of the Dead, ia bertemu dengan keluarganya yang sudah mati dan mencoba meminta berkah dan restu untuk bisa bermain musik. Itu merupakan syarat agar Miguel bisa kembali ke dunianya jika sang keluarga merestuinya untuk bermusik. Namun, apalah daya, kebencian yang sudah mendarah daging terhadap musik menghambat berkah yang seharusnya Miguel terima.

Ia pun berinisiatif mencari de la Cruz untuk mendapati berkah dan restu agar bisa menjadi pemusik dan kembali ke dunianya. Banyak sekali rintangan untuk bisa menemui de la Cruz. Di tengah pencariannya, ia bertemu dengan Hector yang ternyata adalah teman dekat de la Cruz. Hector berusaha membantu Miguel untuk dapat mempertemukannya dengan de la Cruz. 

Sesuatu tak terduga pun terjadi. Ternyata de la Cruz adalah seorang pengkhianat. Ia mengkhianati Hector dan meracuninya ketika masih hidup. Tak hanya itu, ia juga mencuri lagu dan gitar ikonik milik Hector. Miguel kecewa mendengar hal itu, ia tak menyangka kakek buyutnya melakukan hal keji. Menghadapi kejadian itu, amarah de la Cruz pun ikut menyulut dan tak terkontrol. Ia mengusir Miguel dari istananya.

Saat diusir oleh de la Cruz, Miguel bertemu kembali dengan Hector. Mereka berbincang dan mencurahkan isi hati satu sama lain tentang keluarga. Dari situ, Miguel mulai mengetahui kebenaran yang sesungguhnya bahwa de la Cruz bukanlah kakek buyutnya melainkan Hector. Tak disangka ternyata orang yang ada di foto tersebut adalah Hector, bukan de la Cruz. Ia kembali menemui istri Hector, Imelda yang merupakan nenek buyutnya. Lalu, ia meminta restu untuk bisa bermain musik memintanya mengirim kembali ke dunia asal. Dengan segala rintangan dan pertimbangan, akhirnya Imelda menyetujui Miguel menggeluti dunia musik dan memulangkannya ke dunia asal bersama keluarga yang masih hidup.

Film ini cukup menarik dan banyak terdapat komplikasi. Berhasil dikemas secara apik dan tidak membosankan. Banyak sekali makna-makna hidup yang terkandung di dalamnya. Mulai dari tekad mengejar mimpi, kehidupan keluarga, hingga pengkhianatan. Makna utama yang dapat kita petik adalah bagaimana cara kita menggapai mimpi dan rintangan-rintangan yang kita lewati untuk bisa mencapai mimpi tersebut.

Baca Juga: The Love You Give Me, Drama Keluarga dengan Chemistry yang Kuat

Editor: Nisrina Ardra Hafizha 

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share article

Latest articles